Kamis, 01 Oktober 2015

Kepadatan Penduduk

        Kepadatan Penduduk adalah perbandingan dari jumlah penduduk dibagi dengan luas wilayahnya. Contohnya : Setiap 1 Km2 wilayah dihuni oleh 120 penduduk, jika melebihi batas tersebut menyebabkan terjadinya ledakan penduduk. Hal ini dapat kita lihat di Indonesia yang laju pertumbuhan penduduknya meningkat pesat.


Jumlah Penduduk dan LPP Kabupaten Brebes  
Sensus
Jumlah Penduduk
LPP ( % )
1971
1.043.883
-
1980
1.284.078
2,35
1990
1.521.835
1,87
2000
1.696.784
1,12
2010
1.732.719
0,22



      Di Kabupaten Brebes jumlah penduduknya pada tahun 1971 hanya1.043.883 jiwa dan meningkat hampir 2 kali lipat pada tahun 2010 sebanyak 1.732.719 jiwa padahal menurut perhitungan dengan menggunakan rumus doubling time serries  penduduk sebanyak itu akan terjadi pada tahun 2020. Sehingga pertumbuhan penduduk di Kabupaten Brebes lebih cepat 10 tahun dari yang diperkirakan semula. Di Kabupaten Brebes angka laju pertumbuhan penduduk (LPP) terus mengalami penurunan yaitu pada periode tahun 1971-1980 sebesar 2,35% dan kemudian turun menjadi sebesar 0,22% pada periode tahun 2000-2010 . Tahun 2000 saja Kabupaten Brebes memiliki TFR 2,26 diatas TFR rata-rata Jawa Tengah sebesar 2,07 sehingga diprediksi pertambahan penduduknya akan lebih cepat dibandingkan dengan kabupaten lain (Sri Murtiningsih, 2009).

Beberapa macam kepadatan penduduk, yaitu :

1. Kepadatan Penduduk Aritmatik
Pengertian Kepadatan Penduduk Aritmatik adalah rata-rata dari jumlah penduduk yang tinggal di suatu wilayah yang luas wilayahnya 1 Km2.
Rumus kepadatan penduduk aritmatik = Jumlah penduduk dibagi dengan Luas wilayahnya. Contohnya : 900 jiwa : 3 Km2 = 300/Km2. Jadi setiap 1 Km2 hanya boleh dihuni oleh 300 jiwa.

2. Kepadatan Penduduk Agraris
Pengertian Kepadatan Penduduk Agraris adalah rata-rata dari jumlah penduduk yang bekerja sebagai petani per setiap satuan luas dari lahan pertanian.
Rumus kepadatan penduduk agraris = Jumlah Petani dibagi dengan luas lahan pertanian. Contohnya : 300 Petani : 3 Km2 lahan pertanian = 100/Km2. Jadi setiap 1 Km2 lahan pertanian dapat dikelolah oleh 100 petani.

3. Kepadatan Penduduk Ekonomis
Pengertian Kepadatan Ekonomis adalah rata-rata dari jumlah penduduk dengan luas lahan dalam kapasitas produksinya.
Rumus kepadatan penduduk ekonomi = Jumlah penduduk dibagi dengan luas lahan produksinya. Contohnya : 400 jiwa : 4 Km2 Lahan produksi = 100/Km2. Jadi setiap 1 Km2 lahan produksi hanya boleh dikelolah 100 jiwa penduduk saja.

Teori Migrasi
Terdapat beberapa teori secara khusus menjelaskan fenomena migrasi :
  1. Teori Gravitasi ditemukan oleh Ravenstain tahun 1889
  2. Teori Dorong-Tarik (Push-Pull Theory) ditemukan oleh Everett S. Lee tahun 1996

Rumus Tingkat Migrasi





Faktor faktor Penyebab Kepadatan Penduduk sebagai berikut.


1. Faktor Kelahiran
Faktor ini merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap laju pertumbuhan penduduk. Contohnya di Jawa timur, Data Badan Pusat Statistik Pada tahun 1971 jumlah penduduk jawa timur mencapai 25 juta jiwa, pada tahun 1980 meningkat menjadi 29 juta, pada tahun 1990 meningkat menjadi 32 juta, pada tahun 1995 meningkat menjadi 33 juta, pada tahun 2000 meningkat menjadi 34 juta dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 37 juta jiwa. Jika ini pertambahan penduduk ini terus terjadi, akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.

2. Faktor Iklim dan Tempat Strategis
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan iklim yang nyaman dan letak tempat yang strategis membuat penduduk beramai-ramai untuk menetap di wilayah tersebut. Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka secara perlahan akan menyebabkan terjadinya kepadatan penduduk.

3. Faktor Ekonomi
Faktor ini juga menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Dengan terbukanya lapangan pekerjaan di suatu wilayah menyebabkan penduduk berbondong-bondong untuk menetap di wilayah tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab kepadatan penduduk di suatu wilayah.

4. Faktor Sosial
Faktor ini menjadi salah satu penyebab kepadatan penduduk. Penduduk akan senang dengan suatu tempat yang wilayahnya relatif aman. Jika suatu wilayah memiliki kondisi yang relatif tidak aman, maka wilayah tersebut hanya akan ditempati oleh beberapa penduduk saja.

Kesimpulan : Masih terlalu banyaknya anggapan masyarakat tentang peryataan banyak anak banyak rezeki . Sehingga angka kelahiran terus naik yang mengakibatkan lonjakan kepadatan penduduk di daerah tersebut dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang program keluarga berencana.

Saran : Melakukan sosialisasi tentang program keluarga berencana kepada masyrakat secara luas dan mulai menghilangkan kepercayaan pernyataan "banyak anak banyak rezeki".


Sumber : http://www.pengertianpakar.com/
                  http://gentagenre.blogspot.co.id/




1 komentar: